Adder Non Inverting Amplifier



Laporan Akhir Adder Non Inverting Amplifier

 1. Jurnal[kembali]




 2. Prinsip Kerja [kembali]


Rangkaian penambah non-pembalik mempunyai penguatan tegangan yang tidak mencerminkan nilai resistor masukan yang digunakan.

 Oleh karena itu, pada rangkaian penambah non-pembalik, nilai resistansi masukan pada R1 dan R2 harus sama untuk mencapai kestabilan dan keakuratan dalam penambahan sinyal masukan pada rangkaian.

 Dalam rangkaian penambah non-pembalik, sinyal masukan pada V1 dan V2 dikirim ke jalur masukan masing-masing melalui resistor masukan  R1 dan R2.

 Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penambah non inverting diatur oleh resistor umpan balik (Rf) dan resistor pembalik (Ri).

 Rangkaian penambah non inverting ini jarang  digunakan karena nilai keluarannya merupakan hasil kali rata-rata tegangan masukan dan gain (Av)  sehingga nilai tegangan total merupakan hasil rata-rata sinyal.

 Sinyal masukan dan penguatan tegangan tidak mengikuti aturan penjumlahan.


 3. Video Percobaan [kembali]


 4. Analisa [kembali]

1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan

Jawab

Rangkaian penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak     melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian   penjumlah non-inverting nilai resistor input (R1, R2) sebaiknya bernilai sama       persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan     sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting diatas sinyal input (V1, V2) diberikan ke jalur input melalui resitor input masing- masing (R1, R2). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri).

2.     Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya 

Jawab

Untuk Adder Non Inverting Amplifier

*Av = (Rf/Rin) + 1            Rf = 20kohm      Rin = 10kohm
               = (20/10) + 1
               = 3

        *Vo = Av ((V1 + V2)/2)

          1. V1 = -2V, V2 = 1V, R1 = 10k, R2 = 10k

    Vo1 = 3 ((-2 + 1)/2)

           = -1,5 V

2. V1 = -1V, V2 = 2V

    Vo2 = 3 ((-1 + 2)/2)

           = 1,5V

3. V1 = 1V, V2 = 3V

    Vo3 = 3 ((1 +2)/2)

           = 4,5V

4. V1 = 2V, V2 = 4V

    Vo4 = 3 ((2 + 4)/2)

           = 9V

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan,  Vout yang diperoleh tidak jauh berbeda  dengan Vout pada hasil pengukuran.

 Perbedaan ini antara 0,1 dan 1,5 v.

 Perbedaan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain  Ukuran Rf reader pada modul  sedikit lebih tinggi/rendah dari 20 kΩ (bisa dibilang ukuran satuannya tidak tepat) sehingga mempengaruhi  output yang diukur  V1 dan Ukuran drive V2 pada modul  sedikit lebih besar/kecil dari yang  ditentukan (bisa dibilang ukuran unitnya tidak tepat) sehingga berpengaruh mempengaruhi keluaran yang diukur.

 Karena menggunakan sumber arus bolak-balik yang  harus dipegang pada multimeter saat mengukur, maka ada Ada sedikit perbedaan dalam pengukuran dan perhitungan


 5. Video Penjelasan [kembali]




 6. Download File [kembali]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Besar (Parkir Otomatis)